Teknik Cara Tanam Cabe Dari Bibit Hingga 15 Kali Panen (Rawit, Kriting, Merah)
Teknik cara tanam cabe baik itu rawit, kriting maupun merah tidak sama halnya menanam tanaman buah lainnya. Butuh perhatian khusus mulai dari biji hingga panen berkali-kali karena Tanaman cabe pun dapat memiliki umur sampai 24 bulan.
Cabai rawit atau cabai kecil (Capsicum frutescens) termasuk dalam famili Solanaceae dan merupakan tanaman berumur panjang (kronis), dapat hidup hingga 2-3 tahun jika dirawat dengan baik dan kebutuhan nutrisinya terpenuhi.
Ada beberapa jenis cabai rawit, di antaranya cabai rawit kecil, sedang dan besar. Umumnya cabai rawit kecil rasanya sangat pedas.
Cabai rawit digunakan untuk sayuran, bumbu masakan, acar dan obat-obatan. Budidaya cabai rawit pada umumnya tidak berbeda nyata dengan budidaya cabai merah.
Teknik Cara Tanam Cabe Agar Cepat Berbuah (Rawit, Kriting, Merah)
Namun yang harus diperhatikan adalah jarak tanam dan pemupukan. Karena umurnya yang panjang, pemupukan lebih banyak. Umumnya tanaman cabai rawit lebih tahan terhadap penyakit dibandingkan cabai lainnya.
Syarat Tumbuh Tanaman Cabe
Cabai rawit dapat ditanam di dataran rendah maupun di dataran tinggi, namun tanaman ini lebih cocok ditanam pada ketinggian antara 0-500 m dpl.
Produksi pada ketinggian di atas 500 m dpl tidak jauh berbeda tetapi waktu panen lebih lama. Tanaman ini membutuhkan tanah yang gembur, kaya bahan organik dan pH netral (6-7).
Periode Tanam Cabe
Pembibitan Cabe
Kebutuhan benih per hektar berkisar antara 100-125 g. Tempat tidur pembibitan dibuat dengan arah utara-selatan menghadap ke timur. Media semai dibuat dari campuran tanah dan kompos steril dengan perbandingan 1:1.
Benih ditaburkan secara merata pada media semai kemudian ditutup dengan tanah tipis, disiram dan ditutup dengan daun pisang.
Daun pisang dibuka secara bertahap. Setelah bibit berumur sekitar 7 hari, bibit dipindahkan ke pematang yang terbuat dari daun pisang yang diisi dengan campuran tanah dan kompos steril dengan perbandingan 1:1, dan dipilih bibit yang sehat dan tumbuh. Bibit berumur sekitar 30-35 hari setelah disemai atau memiliki 5-6 helai daun yang siap dipindahkan ke lapangan.
Persiapan Lahan dan Penanaman Cabe
Jika lahan yang akan digunakan adalah lahan kering atau lahan kering, maka tanah harus dibajak dan dicangkul sedalam 30-40 cm dan dibalik, kemudian bongkahan tanah dihaluskan dan sisa tanam sebelumnya dibersihkan sehingga agar tidak menjadi sumber penyakit.
Pembuatan bedengan dengan lebar 1-1,2 m, tinggi 40-50 cm (disesuaikan dengan kondisi tanah saat hujan, agar kelembaban tanah tetap terjaga tetapi tidak tergenang saat hujan) dan panjangnya disesuaikan dengan kondisi tanah.
Jarak antar bedengan kurang lebih 40-50 cm (disesuaikan untuk kemudahan perawatan dan drainase yang baik).
Pemberian kapur pertanian (jika kondisi tanah terlalu masam) dilakukan pada saat pengolahan tanah, 2-3 minggu sebelum tanam, dengan cara ditaburkan di permukaan tanah kemudian dicampurkan secara merata dengan tanah.
Permukaan bedengan dibuat agak setengah lingkaran untuk memudahkan pemasangan mulsa. Pupuk kandang diberikan pada saat pengolahan tanah. Kemudian dipasang mulsa plastik hitam perak.
Jarak tanam yang digunakan dalam menanam cabai rawit adalah 70 cm x 70 cm atau 60 cm x 70 cm. Pada jarak tanam yang telah ditentukan dibuat lubang tanam pada mulsa plastik menggunakan kaleng yang dipanaskan.
Lubang tanam dibuat dengan kedalaman 15-20 cm dan diameter 20-25 cm, dibiarkan semalaman dan keesokan harinya benih ditanam.
Pemeliharaan Cabe
Pemeliharaan terdiri dari penanaman kembali, pemasangan patok, penyiraman, pengaturan drainase, penyiangan, penggemburan, dan pemupukan.
Penyulaman pada bibit mati dilakukan maksimal 2 minggu setelah tanam. Pemasangan ajir berupa bilah bambu setinggi kurang lebih 1 m di dekat tanaman.
Penyiraman harus diperhatikan agar tanaman tidak mengering, terutama di musim kemarau. Pemberian mulsa plastik hitam perak selain berfungsi untuk mengurangi populasi hama juga membantu menjaga kelembaban tanah.
Pada musim hujan pengaturan drainase harus diperhatikan agar lahan tidak tergenang, karena hal ini dapat meningkatkan serangan penyakit akibat kelembaban yang tinggi.
Penyiangan dilakukan pada umur 1 bulan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi persaingan tanaman dengan gulma untuk mendapatkan unsur hara.
Pemupukan disesuaikan dengan kondisi tanah setempat. Kebutuhan pupuk antara lain pupuk kandang 10-30 ton/ha, urea 200-300 kg/ha, SP-36 200-300 kg/ha dan KCl 150-250 kg/ha.
Aplikasi pupuk kandang dan kapur pertanian dilakukan pada saat pembuatan bedengan. Pupuk buatan sebagai pupuk dasar diberikan dengan cara membuat susunan 25-30 cm dari tepi bedengan dan jarak antar baris 70 cm, kemudian taburkan pupuk secara merata pada susunannya. Pemberian pupuk dasar dilakukan sebelum pemasangan mulsa sebanyak setengah takaran.
Pemupukan susulan diberikan saat tanaman berumur satu bulan, menggunakan sisa pupuk dasar. Pemupukan susulan ini dapat diberikan dengan cara casting, setiap tanaman disiram dengan 150-250 ml larutan pupuk. Larutan pupuk disiapkan dengan mengencerkan 1,5-3 kg pupuk buatan per 100 l air.
Karena cabai rawit merupakan tanaman tahunan yang masih bisa berproduksi hingga 2-3 tahun, maka sebaiknya pemupukan sesuai kebutuhan agar produksi tetap berjalan.
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Hama lalat buah dapat dikendalikan dengan memasang perangkap lalat buah yang mengandung metil eugenol. Hama penghisap seperti kutu daun, trip dan kutu kebul dapat dikendalikan dengan menerapkan mulsa plastik perak-hitam serta memasang perangkap lengket berwarna kuning.
Pengendalian penyakit antraknosa dapat dilakukan dengan menggunakan varietas tahan dan penggunaan fungisida secara selektif. Jika penggunaan pestisida dalam pengendalian hama harus tepat dalam pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasi.
Panen dan Pascapanen Cabe
Pada saat panen, buah yang rusak harus dimusnahkan, kemudian buah yang dipanen dimasukkan ke dalam karung jaring dan jika akan disimpan disimpan di tempat yang kering, sejuk dengan sirkulasi udara yang baik.
Demikian Teknik Cara Tanam Cabe Dari Bibit Hingga 15 Kali Panen (Rawit, Kriting, Merah), semoga bermanfaat dan sukses.